Sejarah Masjid Besar Darul Hikmah
Kampung Banjar Ketapang
Masjidku Megah di Terpa
Zaman
Masjidku Makmur Penuh Ucap
Pujian
Darul Hikmah Name di Berikan
Tiga Puluh Tahun Beribu
Kenangan
1983 M/1404 H - 2013 M/1430 H
Sekapur Sirih
KETUA
PENGURUS
MASJID
BESAR DARUL HIKMAH
Pada hari Jum’at tanggal 10 Juni 1983 M/1404
H yang silam tepat 30 tahun yang lalu, Masjid Besar Darul Hikmah di resmikan
penggunaannya oleh Bupati Kabupaten Ketapang Letnan Kolonel Gusti Muhammad
Syafril. Perjalanan usia yang ke-30 tahun bukanlah perjalanan yang pendek,
tetapi sebuah perjalanan sejarah yang panjang dan berliku.
Dengan dibuatnya buku sejarah Masjid Besar
Darul Hikmah ini, terbersit rasa bangga dan puji kehadirat Allah SWT, mengenang kembali hasil kerja
keras yang didorong oleh semangat yang tinggi penuh keikhlasan sebuah Masjid
Besar yang dulunya hanya sebuah surau dapat berdiri megah di Kelurahan Banjar
ini.
Semoga
buku ini dapat dimanfaatkan untuk
generasi
muda Kelurahan Banjar
Kelurahan
Banjar, 21 Juni 2013
Ketua
H. RIDWAN
HASAN, BA
Tim Penyusun
Dengan
Segala Kerendahan Hati
Kami
Persembahkan
Buku Ini
Untuk Semua
Warga dan
Peduluran Banjar
1. H. Ridwan
Hasan, BA
2. Hazairin
Abbas
3. A.Rahman
Sya’rani
4. Hairudin,
S.Pd, MM.Pd
5. Jabidi Erwan
Kelurahan Banjar, 21 Juni 2013
Penyusun
1. SURAU AL-HIKMAH
Secara kronologis pendirian Masjid
Darul Hikmah didahului dengan pendirian Surau Al-Hikmah pada sekitar tahun 1960 an. Atas dasar ketaqwaan dan kekeluargaan serta gotong royong saat itu dirasakan
pentingnya membangun rumah ibadah yang dapat dipergunakan bersama-sama warga
Banjar dan berdirilah surau pertama di kampung Banjar tersebut.
Rumah H. Muhammad Nur, dari rumah inilah
asal tiang penyangga dari kayu belian
sebanyak 4 buah dengan
diameter ± 20 cm
Tanah untuk Pembangunan Surau Al-Hikmah merupakan Tanah hak milik H. Muhammad Nur, yang kemudian diwariskan
kepada 4 orang anaknya yaitu Chairul Bariah,
Kusasi, Basuni, dan Sajaratul Bidayah, kempat anaknya inilah
yang menghibahkan tanah tersebut kepada pengurus Surau Al-Hikmah. Sekarang
tanah tersebut sudah bersertifikat oleh Dinas Agraria Ketapang dengan No.
15/BA.02/1991 Tanggal 5 Agustus 1991, dengan luas 1.169 m2 atas nama
Masjid Darul Hikmah.
Warga Kampung Banjar Siap
Bergotong Royong Membongkar
Rumah H. Muhammad Nur
Diberi nama Surau Al Hikmah yang berarti bijaksana oleh Bapak Ibrahim Badjuri, salah seorang pemuka agama Islam di Kampung Banjar dan merupakan salah seorang Imam di Surau Al Hikmah tersebut. Pada saat itu nama bapak H. Sarudji Atim direktur
utama CV. Al Hikmah Ketapang juga tercatatkan karena beliau banyak berjuang dan
membantu dalam pembangunan surau itu.
Surau Al-Hikmah Kampung Banjar
Cikal Bakal Masjid Besar
Darul Hikmah
Sebagaimana digambarkan oleh orang tua Kampung Banjar, Surau Al Hikmah memiliki
arsitektur yang sederhana, dengan
dinding terbuat dari semen, tiang, atap
dari seng berlantaikan papan belian ukuran Surau Al-Hikmah ± 8 x 8 meter persegi
Rumah H. Muhammad Nur, dari rumah inilah
asal tiang penyangga dari kayu belian
sebanyak 4 buah dengan
diameter ± 20 cm
Warga Kampung Banjar Siap
Bergotong Royong Membongkar
Rumah H. Muhammad Nur
Surau Al-Hikmah Kampung Banjar
Cikal Bakal Masjid Besar
Darul Hikmah
2. MASJID DARUL HIKMAH
Pada awal tahun 1983 terpikir dengan keinginan serta niat yang
kuat oleh pemuka agama dan Pemuka
Masyarakat saat itu diantaranya:
1. Sulaiman
Ali (Kepala Desa)
2.
Ibrahim Badjuri Usman
3. A. Khalik Hasan
4.
H. Saruji Atim
5. Marzuki
H. Djamaludin
6.
Mazkur Dahli
7.
Fauzi Ajim
8. Husin A. Sjukur
9.
Muhammad Saleh Hasan
10. Ridwan Hasan
11. M. Azhari H. Djamaluddin
12. Buchari H. Djamaluddin
13. A. Samad Kadir dan
14. Ali Akbar A.
Djalil
Untuk mengganti status dan keberadaan Surau Al-Hikmah menjadi Masjid, dengan
alasan supaya orang-orang tua yang ada di Kampung Banjar dapat bersembahyang Jum’at
bersama-sama di Kampung Sendiri karena saat
itu warga Kampung Banjar bersembahyang
Jum’at di Masjid At-Taqwa Kampung
Kaum
Diharapkan Masjid Darul Hikmah akan berfungsi sebagai
Pusat Ibadah dan Kebudayaan Islam, tempat berkumpulnya kaum muslimin dan muslimat dalam memecahkan / memusyawarahkan segala
sesuatu permasalahan keagamaan yang timbul di Kampung Banjar.
Uluran tangan generasi tua itu diterima dan disambut
oleh generasi muda. Melalui rapat Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD)
terbentuklah suatu wadah yang akan menyalurkan aspirasi seluruh masyarakat
Kelurahan Banjar yang diberi nama :
PANITIA PEMBANGUNAN
MASJID DARUL HIKMAH KAMPUNG BANJAR
Dengan susunan sebagai
berikut
PELINDUNG
KEPALA KAMPUNG BANJAR
(Sulaiman Ali)
PENASIHAT
1. KETUA
LKMD (Fauzi Zain)
2. Ibrahim Badjuri Usman
3. A. Chalik Hasan
4. H. Sarudji Atim
5. Marzuki H.Djamaluddin
PENGURUS HARIAN
KETUA : Ridwan Hasan,BA.
WK.KETUA
: A. Shamadkadir
SEKRETARIS : M. Zawawi
Wk.SEKRETARIS :
Hazairin Abbas
BENDAHARA
:
Djahari Ahmad
WK.BENDAHARA :
Ami Ibrahim
Pembantu
umum: SEMUA KETUA RT DAN RW
KAMPUNG BANJAR
Seksi-seksi
I. SEKSI PEMBANGUNAN
Ketua
: H. Sarudji Atim
Anggota-anggota :
Hersan Hamid
: Dja’far H.Sa’ad
: Kartono
:
Asfia H. Asnawi
II. SEKSI AGAMA
Ketua :
Ibrahim Badjuri
Anggota :
Marzuki H.Djamaluddin
: A.Chalik
Hasan
:
Sya’rani Machrus
:
Sabran Machrus
:
Muhd. Yahya AK
:
Ali Akbar A.Djalil
: Husin A.Sjukur
III.
SEKSI USAHA/DANA
Ketua :
Ridwan Hasan,BA.
Anggota : M.Zawawi
: H.Sarudji Atim
: M.Saleh Hasan
(Pontianak)
IV. SEKSI PERLENGKAPAN
Ketua : Dja’far
H. Sa’ad
(Dja’far Tande)
Anggota : Bochari
Djamaluddin
: Hasyim Mukri
: Asfia H.Asnawi
: Sya’rani Machrus
: Sabran Machrus
H.
Ibrahim Badjuri Usman
Sejak dibentuknya panitia ,kerja keras mulai terlihat
terutama dari pemuda yang terus menerus di dorong oleh orang-orang tua Kampung
Banjar yangmenginginkan cita-citanya
terwujud guna merubah status Surau Al-Hikmah menjadi Masjid Darul Hikmah yang
menjadi kebanggaan seluruh masyarakat di Kampung Banjar. Panitia mengadakan
pertemuan dengan seluruh warga Kampung Banjar
dalam suatu rapat akbar di surau Al-Hikmah dan dengan satu keputusan
bulat segenap
warga
masyarakat bertekat membantu panitia dengan menyumbangkan dan menyisihkan
sebagian gajinya untuk di infaqkan guna keperluan pendanaan pendirian masjid setiap bulannya sampai masjid tersebut selesai dibangun dan di fungsikan.
Memiliki arsitektur yang permanen. Berlantai dua Dinding terbuat dari
semen, 4 buah tiang penyangga berdiameter ± 20 cm, atap dari seng
dengan ukuran luas Masjid 13 x13 m persegi. Berlantaikan papan belian. Lahan masjid makin diperluas berkat sumbangan H. Sarudji Atim memberikan tanahnya di desa Mekar Sari menjadi tanah
timbun untuk meninggikan lahan Masjid
dan sumbangan batu-batu
dan pasir untuk pengecoran
Kebulatan
tekad masyarakat Kampung
Banjar yang ± 90 % pegawai
negeri itu
telah mendorong panitia
bekerja ekstra keras membuat kartu-kartu
penyumbang
yang kemudian diserahkan kepada
masyarakat untuk di tanda tangani, dan
melalui bendahara masing-masing
instansi dilakukan pemotongan gaji sebesar
yang tertulis pada kartu
penyumbang yang diisi oleh para muslimin dan muslimat
sebagai donatur tetap.
|
Tampak dari Kiri : Sulaiman Ali (Kepala Kampung Banjar),
Mukri H. Abd. Majid (Imam Masjid), H. Sarudji Atim (Ketua Seksi
Pembangunan) bersama warga Kampung Banjar
Shalat Hari Raya (1982) di Masjid Darul Hikmah
yang masih dalam tahap pembangunan
kebulatan tekat yang kuat untuk memiliki
Masjid yang menampung jamaah
|
lebih banyak
Kegiatan
lain yang
dilakukan oleh masyarakat adalah melakukan gotong royong mengangkut
batu-batu dan pasir sumbangan
dari bapak H. Sarudji Atim yang dibongkar dari
kapal di depan masjid (halaman belakang TPQ sekarang), menuju ke lokasi
bangunan masjid yang tidak berapa jauh
dari tempat penimbunannya. Kerja gotong royong ini dilakukan oleh
segenap warga yang terdiri dari pria maupun wanita, besar kecil, tua
dan muda yang dilakukan setiap selesai
shalat shubuh setiap hari. Berkat kerja ulet yang didorong oleh semangat yang
tinggi penuh ke ikhlasan dari segenap warga masyarakat pada tanggal 10 Juni
1983, Masjid Darul Hikmah di resmikan penggunaannya oleh
Bupati KDH Tingkat II Ketapang,
Letnan Kolonel Gusti Muhammad Syafril
Upacara
peresmian tersebut dihadiri oleh
Muspida
Kabupaten Ketapang
Ketua
DPRD, Ketua Pengadilan Negeri,
Kepala
Kantor Departemen Agama
serta
Camat Matan Hilir Selatan
|
serta
para undangan lainnya.
Bupati KDH
Tingkat II Ketapang,
Letnan Kolonel Gusti Muhammad Syafril
(Meresmikan Masjid Darul
Hikmah Desa Banjar, 10 Juni 1983)
Dalam suatu rapat akbar
yang dihadiri oleh Panitia Pembangunan Masjid Darul Hikmah beserta masyarakat
serta semua jamaah Masjid, atas saran
bapak H.Ibrahim Badjuri Usman, (selaku
ketua seksi agama ) diusulkan agar panitia pembangunan
masjid dibubarkan karena dianggap telah selesai melaksanakan tugasnya dengan baik.
Selanjutnya
menunjuk susunan panitia
yang telah dibubarkan tersebut
menjadi pengurus masjid Darul Hikmah untuk periode yang tidak ditentukan. Saran bapak H. Ibrahim Badjuri
didukung oleh semua peserta rapat dan
mulai saat itulah pengurus masjid Darul Hikmah mulai menjalankan tugasnya
hingga sekarang. Rapat tersebut
berlangsung pada bulan Juni l984
(setahun setelah Masjid ini diresmikan
penggunaannya).
Acara Peresmian Masjid Darul Hikmah
Kampung Banjar, 10 Juni 1983
Pada
tahun 90-an terjadi suatu hal yang
sangat menggembirakan segenap warga kelurahan Banjar yaitu masjid Darul Hikmah
telah berstatus “ MASJID BESAR ” yang
berarti bahwa masjid ini diakui Kantor
Depatemen Agama Kabupaten Ketapang sebagai pusat
pengembangan dan kegiatan keagamaan di
Kecamatan Matan Hilir Selatan dan Kecamatan
Benua Kayong
Kini Masjid Darul Hikmah berdiri
dengan kokohnya dan sekaligus
merupakan aset Kelurahan Banjar yang merupakan
perlambang semangat gotong royong segenap warga masyarakat kelurahan Banjar.
Dengan beberapa kali renovasi yang dilakukan,
menjadikan masjid Darul Hikmah semakin cantik. Ini tak terlepas dari dukungan
dana dari masyarakat,
para donatur serta dermawan lainnya
Masjid Besar darul
Hikmah merupakan tempat
Ibadah umat Islam
Kelurahan Banjar
yang terletak di
Jalan Arief Rahman
Hakim
Hairudin/Munandar/Yoga/Aep/Iin/Dolhak 6 Nop 2013
Alhamdulillah Allahuakbar
BalasHapusKampung Mamak saye
BalasHapusMane name amek dak masok ni.... Hehhehe
BalasHapus